Cara Mengatasi HIV yang Efektif INFO HP/WA 0822 2525 2288 Orang yang baru saja terinfeksi HIV akan mengalami gejala seperti penyakit flu. Ini terjadi selama kurang lebih satu bulan hingga dua bulan setelah terinfeksi. Gejala awal yang muncul seperti demam, tenggorokan sakit, dan munculnya ruam. Tapi, beberapa orang yang menderita HIV tidak merasakan tanda dan gejala selama bertahun-tahun.Hanya dengan menjalani tes HIV, kita bisa tahu pasti apakah kita terinfeksi atau tidak. Makin cepat HIV terdeteksi, maka tingkat keberhasilan pengobatan akan lebih tinggi. Jika Anda merasa berisiko terinfeksi HIV, konsultasikan kepada dokter atau klinik kesehatan terdekat. Jangan menunda penanganan setelah Anda tahu telah terinfeksi HIV. Jika terlambat, virus bisa dengan cepat menyebar ke dalam sistem kekebalan tubuh. Hal ini bisa mengganggu kesehatan Anda. Anda juga bisa menghindari penyebaran virus kepada orang-orang terdekat atau pun kepada orang lain.
Melakukan Tes HIV/AIDS Untuk menguji apakah kita terinfeksi HIV, satu tes yang paling umum adalah tes darah. Darah akan diperiksa di laboratorium. Tes ini berfungsi untuk menemukan antibodi terhadap HIV di dalam darah. Tapi, tes darah ini baru bisa dipercaya jika dilakukan setidaknya sebulan setelah terinfeksi HIV, karena antibodi terhadap HIV tidak terbentuk langsung setelah infeksi awal. Antibodi terhadap HIV butuh waktu sekitar dua minggu hingga enam bulan, sebelum akhirnya muncul di dalam darah. Masa antara infeksi HIV dan terbentuknya antibodi yang cukup untuk menunjukkan hasil tes positif disebut sebagai “masa jendela”. Pada masa ini, seseorang yang terinfeksi HIV sudah bisa menularkan virus ini, meski dalam tes darah tidak terlihat adanya antibodi terhadap HIV dalam darah. Salah satu cara mendiagnosis HIV selain dengan tes darah adalah Tes “Point of care”. Pada tes ini, sampel liur dari mulut atau sedikit tetes darah dari jari akan diambil, dan hasilnya akan keluar hanya dalam beberapa menit. Sebelum seseorang diberikan diagnosis yang pasti, perlu dilakukan beberapa kali tes untuk memastikan. Hal ini dikarenakan masa jendela HIV cukup lama. Jadi, hasil tes pertama yang dilakukan belum tentu bisa dipercaya. Lakukan tes beberapa kali jika Anda merasa berisiko terinfeksi HIV. Jika dinyatakan positif HIV, beberapa tes harus dilakukan untuk memerhatikan perkembangan infeksi. Setelah itu, barulah bisa diketahui kapan harus memulai pengobatan terhadap HIV. Tempat Melakukan Tes HIV/AIDS Ada beberapa tempat untuk melakukan tes darah HIV. Bahkan, beberapa puskesmas juga sudah menyediakan layanan untuk tes HIV. Klik tautan ini untuk melihat beberapa rumah sakit di Indonesia yang menyediakan fasilitas tes HIV dan layanan bagi pengidap HIV dan AIDS. Di Indonesia, terdapat beberapa yayasan dan organisasi yang fokus untuk urusan HIV/AIDS, di antaranya:
Sedangkan lembaga pemerintah yang dibentuk khusus untuk menangani HIV/AIDS adalah Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN). Anda bisa berkonsultasi kepada mereka tentang segala hal yang berhubungan dengan HIV/AIDS. Sekarang, alat tes HIV rumahan juga tersedia bebas untuk dibeli di apotik, klinik kesehatan, atau melalui internet. Tapi, untuk lebih jelas dalam memahami virus ini, disarankan untuk berkonsultasi kepada dokter. Jika berminat melakukan tes HIV, sebelumnya akan diberikan penyuluhan atau konseling. Tes HIV tidak bisa dilakukan tanpa persetujuan orang yang bersangkutan. Di Indonesia penyebaran virus HIV/AIDS terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian untuk pengguna narkotika suntik (penasun). Entah terjadi gejala atau tidak, seseorang yang terinfeksi HIV bisa menularkan virus kepada orang lain. Orang yang positif mengidap HIV lebih mudah menularkan virus beberapa minggu setelah mereka tertular. Pengobatan terhadap HIV akan menurunkan risiko penyebaran kepada orang lain. Penyebaran HIV HIV tidak menular semudah itu ke orang lain. Virus ini tidak menyebar melalui udara seperti virus batuk dan flu. HIV hidup di dalam darah dan beberapa cairan tubuh. Tapi cairan seperti air liur, keringat, atau urine tidak bisa menularkan virus ke orang lain. Ini dikarenakan kandungan virus di cairan tersebut tidak cukup banyak. Cairan yang bisa menularkan HIV ke dalam tubuh orang lain adalah:
HIV tidak tertular dari ciuman, air ludah, gigitan, bersin, berbagi perlengkapan mandi, handuk, peralatan makan, memakai toilet atau kolam renang yang sama, digigit binatang atau serangga seperti nyamuk. Cara yang utama agar virus bisa memasuki ke dalam aliran darah adalah:
Penyebaran virus yang paling utama adalah dengan cara hubungan seks melalui vagina dan anal tanpa pelindung. Seks oral tanpa pelindung juga berisiko terinfeksi, tapi risikonya cukup kecil. Penyebaran HIV melalui seks oral akan meningkat jika orang yang melakukan seks oral sedang sariawan atau terdapat luka di mulut. Atau melakukan seks dengan orang yang baru saja terinfeksi HIV dan punya banyak virus di tubuhnya.
Pengaruh HIV Pada Tubuh Manusia kekebalan tubuh bertugas melindungi kita dari penyakit yang menyerang. Salah satu unsur yang penting dari sistem kekebalan tubuh adalah sel CD4 (salah satu jenis sel darah putih). Sel ini melindungi dari beragam bakteri, virus, dan kuman lainnya. HIV menginfeksi sistem kekebalan tubuh. Virus memasuki sistem kekebalan pada sel CD4. Virus ini memanfaatkan sel CD4 untuk menggandakan dirinya ribuan kali. Virus yang menggandakan diri ini akan meninggalkan sel CD4 dan membunuhnya pada waktu yang sama. Makin banyak sel CD4 yang mati, sistem kekebalan tubuh akan makin rendah. Hingga akhirnya, sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi. Risiko terkena penyakit yang mematikan akan meningkat pada tahap ini. Misalnya kanker, TB, dan pneumonia. Tapi meski ini penyakit mematikan, pengobatan HIV tetap bisa dilakukan. Penanganan lebih dini bisa membantu meningkatkan kesehatan. Ketika proses ini terjadi, tubuh akan tetap merasa sehat dan tidak ada masalah. Kondisi ini bisa berlangsung selama 10 tahun atau bahkan lebih. Dan penderita bisa menyebarkan virus pada periode ini. demikianlah artikel sederhana mengenai penyakit hiv semoga dapat bermanfaat. https://id.quora.com/blog/gejalahiv https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Tanda-dan-Gejala-HIV-pada-Minggu-Pertama https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Ini-Beda-Gejala-HIV-pada-Wanita-dan-Pria https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Gejala-HIV-Pada-Wanita-Tahap-Awal https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Gejala-HIV-Yang-Sering-Terjadi-Pada-Pria https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Tidak-Ada-yang-Menduga-Ternyata-Ini-Gejala-Awal-HIV https://gejalahiv.kinja.com/ https://gejalahiv.kinja.com/tanda-yang-menunjukkan-orang-terinfeksi-hiv-1829626814 https://gejalahiv.kinja.com/gejala-hiv-stadium-awal-yang-jarang-disadari-1829626664 https://gejalahiv.kinja.com/tiga-fase-gejala-dan-tanda-tanda-hiv-aids-yang-perlu-di-1829625511 https://gejalahiv.kinja.com/tanda-dan-gejala-hiv-pada-minggu-pertama-1829625100 https://gejalahiv.kinja.com/gejala-awal-yang-muncul-saat-baru-terinfeksi-hiv-1829624945
0 Comments
Pada tahap yang lebih lanjut maka sebenarnya penderita justru tidak merasakan gejala seperti pada tahap awal. Virus akan berkembang dalam tubuh dan tidak menyebabkan rasa sakit. Padahal selama periode ini sebenarnya virus berkembang dan merusak sistem tubuh. Perawatan dan pengobatan yang dilakukan pada tahap lanjut berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan sel dan menjaga kerusakan organ. Biasanya masa tahap lanjut bisa mencapai 10 tahun atau lebih tergantung dari kondisi penderita. Pada tahap ini penderita tetap bisa memiliki potensi menularkan HIV meskipun virus yang berkembang dalam tubuh jumlahnya sudah lebih kecil.
Gejala Tahap Akhir gejala HIV AIDSPada tahap akhir biasanya infeksi virus HIV sudah menjadi AIDS yang berarti bahwa tubuh sudah mengalami beberapa perubahan yang sangat besar untuk kesehatan. Virus HIV yang telah berkembang akan mengalami perubahan dan menggerogoti sistem kekebalan tubuh. Berikut ini beberapa gejala HIV AIDS yang bisa muncul.
Penyakit HIV AIDS biasanya memang menimbulkan gejala awal yang sulit untuk dipahami. Bahkan masih terjadi kesalahan ketika menentukan jenis penyakit yang terjadi seperti penyakit tifus atau kelelahan. Padahal mungkin penderita HIV AIDS sudah merasa ketakutan. Metode untuk memastikan diagnosa hanya bisa dilakukan dengan pemeriksaan darah. Berikut ini adalah beberapa macam fakta tentang gejala HIV AIDS. Gejala Awal Gejala HIV AIDS awal sama sekali tidak menunjukkan tentang infeksi virus HIV AIDS. Beberapa gejala yang ringan seperti flu, batuk, sakit kepala, demam dan merasa lelah adalah hal yang sangat wajar. Kondisi ini bisa terjadi selama 2 hingga 6 minggu. Setelah itu kondisi tubuh akan pulih seperti biasa dan sebenarnya tubuh akan mengembangkan virus HIV selama beberapa tahun. Pembengkakan Kelenjar Kelenjar getah bening yang ada dalam tubuh berfungsi untuk mencegah semua infeksi dalam tubuh. Jika virus HIV telah masuk ke dalam tubuh maka bisa menyebabkan pembengkakan kelenjar. Kondisi ini disebabkan karena kekebalan tubuh menurun drastis dan kelenjar getah bening bekerja terlalu keras. Penderita bisa mengalami kondisi ini selama beberapa bulan. Penyakit Infeksi Ketika virus HIV telah masuk ke dalam tubuh maka tubuh akan melawan namun infeksi virus sering membuat sistem kekebalan menurun dengan cepat. setelah itu maka tubuh akan mengembangkan berbagai jenis penyakit yang disebabkan karena infeksi seperti radang paru-paru, infeksi pada ginjal, mata, saluran pencernaan, dan bahkan hingga ke otak. Kondisi ini menyebabkan infeksi HIV akan sulit untuk diobati. Gangguan Reproduksi Bagi wanita maupun pria yang terkena infeksi HIV maka bisa menyebabkan gangguan reproduksi. Gangguan ini menyebabkan wanita mengalami gangguan siklus menstruasi. Selain itu masalah penyakit seksual lainnya juga akan lebih sering muncul seperti infeksi radang panggul, kanker serviks dan penyakit kelamin. Muncul Ruam Pada Kulit Penderita HIV AIDS memang sangat rentan dengan paparan sinar matahari. Ruam merah dapat muncul di semua bagian kulit. Biasanya dimulai dengan benjolan kecil yang akan membuat kulit disekitarnya menjadi kusam dan bersisik. Selain itu penyakit kulit juga bisa berkembang dari infeksi virus herpes. Gejalanya membuat tubuh lemah Gejala yang muncul pada tahap lanjut biasanya banyak disertai dengan penyakit yang bisa membuat tubuh menjadi lebih lemah. Biasanya penderita akan mengalami gangguan pencernaan yang menyebabkan nafsu makan menurun, nyeri pada semua bagian sendi tubuh, batuk yang kronis dan kesulitan pernafasan. Bahkan pada tahap yang lebih lanjut penderita bisa menderita tekanan mental yang lebih berat hingga stres. Cara Mengurangi Resiko HIV AIDS Penularan HIV AIDS hanya terjadi jika ada penularan cairan dari tubuh penderita ke orang lain. Beberapa media sering menyebabkan penularan dengan cepat seperti darah dan cairan sperma. Berikut ini langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan HIV AIDS :
Cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan melakukan hubungan seks secara aman, dan tidak pernah berbagi jarum, dan peralatan menyuntik apa pun. Semua yang pernah berhubungan seks tanpa kondom dan berbagi jarum atau suntikan, lebih berisiko untuk terinfeksi HIV. demikianlah artikel sederhani mengenai penyakit HIV ini Semoga dapat bermanfaat. untuk konsultasi lebih lanjut silahkan hubungi kami INFO HP/WA 0822 2525 2288. https://id.quora.com/blog/gejalahiv https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Tanda-dan-Gejala-HIV-pada-Minggu-Pertama https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Ini-Beda-Gejala-HIV-pada-Wanita-dan-Pria https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Gejala-HIV-Pada-Wanita-Tahap-Awal https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Gejala-HIV-Yang-Sering-Terjadi-Pada-Pria https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Tidak-Ada-yang-Menduga-Ternyata-Ini-Gejala-Awal-HIV https://gejalahiv.kinja.com/ https://gejalahiv.kinja.com/tanda-yang-menunjukkan-orang-terinfeksi-hiv-1829626814 https://gejalahiv.kinja.com/gejala-hiv-stadium-awal-yang-jarang-disadari-1829626664 https://gejalahiv.kinja.com/tiga-fase-gejala-dan-tanda-tanda-hiv-aids-yang-perlu-di-1829625511 https://gejalahiv.kinja.com/tanda-dan-gejala-hiv-pada-minggu-pertama-1829625100 https://gejalahiv.kinja.com/gejala-awal-yang-muncul-saat-baru-terinfeksi-hiv-1829624945 Cara Mengatasi Hiv Secara Tradisional INFO HP/WA 0822 2525 2288 HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem kekebalan tubuh dan melemahkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan penyakit. HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini juga akan membuat penderitanya hidup lebih lama, sehingga bisa menjalani hidup dengan normal.
AIDS menjadi penyakit yang menambah daftar jumlah penyakit paling mematikan yang belum memiliki obat. Karena itulah semua orang di dunia ini sangat takut terhadap penyakit AIDS. AIDS merupakan sebuah penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari virus, sebuah virus yang sering disingkat dengan nama HIV. HIV atau Human Immunodeficiency Virus sebenarnya bukan jenis virus penyakit menular yang mudah menyebar. Penyakit ini akan menular melalui pertukaran darah dan cairan tubuh lain. Kontak secara langsung tanpa melibatkan cairan tertentu sama sekali tidak berbahaya. Gejala HIV AIDS HIV AIDS memang membutuhkan waktu sebelum benar-benar virus memang menginfeksi ke dalam tubuh. Gejala awal infeksi HIV bisa menyebabkan gangguan kesehatan biasa seperti flu, batuk, demam dan sakit kepala. Tapi setelah dua minggu lebih dan tubuh memberikan reaksi yang besar terhadap infeksi virus HIV maka gejala lain sering muncul. Berikut ini adalah berbagai gejala yang muncul sesuai dengan tahapan infeksi virus HIV hingga menjadi AIDS. Gejala Awal gejala HIV AIDSSemua penderita HIV AIDS biasanya memiliki beberapa gejala yang berbeda. Setiap tahap awal biasanya menghasilkan gejala seperti penyakit biasa. Infeksi HIV biasanya akan meningkatkan gejala setelah masa virus masuk ke dalam tubuh antara 2 hingga 6 minggu. Tubuh akan mengirimkan respon yang menandakan bahwa virus sudah masuk ke dalam tubuh. Gejala awal ini bisa muncul dalam beberapa waktu yang berbeda, bahkan ada penderita HIV yang tidak pernah merasakan gejala hingga lebih dari 8 tahun. Berikut ini beberapa gejala HIV AIDS awal yang umum terjadi :
Gejala Tahap Lanjut Pada tahap yang lebih lanjut maka sebenarnya penderita justru tidak merasakan gejala seperti pada tahap awal. Virus akan berkembang dalam tubuh dan tidak menyebabkan rasa sakit. Padahal selama periode ini sebenarnya virus berkembang dan merusak sistem tubuh. Perawatan dan pengobatan yang dilakukan pada tahap lanjut berfungsi untuk mengendalikan pertumbuhan sel dan menjaga kerusakan organ. Biasanya masa tahap lanjut bisa mencapai 10 tahun atau lebih tergantung dari kondisi penderita. Pada tahap ini penderita tetap bisa memiliki potensi menularkan HIV meskipun virus yang berkembang dalam tubuh jumlahnya sudah lebih kecil. Ada beberapa gejala HIV yang hanya muncul pada wanita 1. Infeksi jamur di vagina Vagina yang sehat sebenarnya mengandung bakteri dan jamur, namun ketika terjadi perubahan keseimbangan antara jumlah bakteri dan jamur, jamur bisa berkembang biak lebih banyak. Infeksi jamur vagina biasanya disebabkan oleh jamur candida albicans. Gejala yang dirasakan yakni gatal, rasa seperti terbakar, nyeri saat buang air kecil ataupun melakukan seks. Kemunculan jamur pada vagina ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah penurunan kekebalan tubuh yang sering terjadi pada orang dengan HIV positif. 2. Penyakit kelamin Penyakit kelamin yang terjadi pada wanita penderita HIV dapat berupa chlamydia dan gonore. Selain itu juga trikomoniasis, yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis. Ketiganya dapat ditularkan melalui hubungan seksual. Gonore sebenarnya bisa dialami baik pria maupun wanita. Terdapat perbedaan gejala pada gonore yang terjadi di wanita dan dengan gonore di pria. Gonore pada wanita hanya terlihat seperti gejala ringan saja, hampir mirip dengan infeksi bakteri dan jamur pada umumnya. Sedangkan pada pria, gonore biasanya menunjukkan gejala yang khas, seperti kencing nanah. 3. Infeksi human papilomavirus (HPV) Infeksi human papilomavirus dapat menyebabkan kutil di kulit kelamin yang menimbulkan rasa sakit, tidak nyaman, dan gatal. Pertumbuhan ini sangat berbahaya bagi wanita karena beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kanker pada leher rahim (serviks) dan vulva. Sebenarnya kutil kelamin dapat terjadi juga pada pria, namun kejadian pada wanita lebih rentan terhadap komplikasi terjadinya kutil kelamin ini. 4. Penyakit radang panggul Penyakit radang panggul atau Pelvic Inflammatory Disease (PID) adalah infeksi yang terjadi pada daerah rongga pelvis yang terdiri atas rahim, bagian tuba falopi, dan ovarium. Penyakit radang panggul pada wanita yang positif HIV biasanya sulit disembuhkan. Gejala yang timbul juga bisa berlangsung lebih lama dari biasanya atau kembali kumat lebih sering. 5. Perubahan siklus menstruasi Wanita yang positif HIV bisa mengalami perubahan siklus menstruasi, bisa juga mengalami menstruasi yang lebih berat dari biasanya atau tidak mengalami menstruasi sama sekali. Penderita HIV juga memiliki gejala premenstruasi (PMS) yang lebih parah dari biasanya. https://id.quora.com/blog/gejalahiv https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Tanda-dan-Gejala-HIV-pada-Minggu-Pertama https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Ini-Beda-Gejala-HIV-pada-Wanita-dan-Pria https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Gejala-HIV-Pada-Wanita-Tahap-Awal https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Gejala-HIV-Yang-Sering-Terjadi-Pada-Pria https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Tidak-Ada-yang-Menduga-Ternyata-Ini-Gejala-Awal-HIV https://gejalahiv.kinja.com/ https://gejalahiv.kinja.com/tanda-yang-menunjukkan-orang-terinfeksi-hiv-1829626814 https://gejalahiv.kinja.com/gejala-hiv-stadium-awal-yang-jarang-disadari-1829626664 https://gejalahiv.kinja.com/tiga-fase-gejala-dan-tanda-tanda-hiv-aids-yang-perlu-di-1829625511 https://gejalahiv.kinja.com/tanda-dan-gejala-hiv-pada-minggu-pertama-1829625100 https://gejalahiv.kinja.com/gejala-awal-yang-muncul-saat-baru-terinfeksi-hiv-1829624945 PMS adalah kondisi yang memengaruhi wanita menjelang haid datang. Biasanya yang sering dialami adalah kecemasan, depresi, jerawat, kelelahan, sakit kepala. Sebenarnya PMS adalah gejala yang banyak dialami oleh wanita yang menstruasi, bahkan 85% wanita usia subur mengalami PMS sebelum menstruasi. Namun, pada orang dengan HIV positif, gejala-gejala tersebut bisa terjadi lebih parah atau berat dari sebelumnya. Cara mengatasi HIV Secara Alami INFO HP/WA 0822 2525 2288 Penyakit HIV AIDS memiliki stigma negatif di masyarakat. Tidak sedikit masyarakat yang menjauhi orang yang mengidap HIV AIDS. Kondisi ini tentu memengaruhi mental pasien dan membuat mereka semakin mudah depresi. Berikut beberapa pilihan pengobatan yang tersedia untuk penderita HIV AIDS.Dalam momen Hari HIV AIDS 1 Desember, baru-baru ini, Rabu (29/11), Boldsky melansir bahwa para ilmuwan telah menemukan temuan berupa mikroorganisme yang berpotensi untuk mengobati HIV di Gurun Atacama Chile, salah satu tempat tertinggi dan terkering di bumi. Menindaklanjuti ini, peneliti telah mengambil sampel tanah dari ketinggian 3 ribu sampai 5 ribu meter di atas permukaan laut.
Peneliti Michael Goodfellow dari Universitas Newcastle di Inggris, mengatakan penelitian ini fokus pada aktinobakteri karena mereka adalah spesies dan sumber senyawa bioaktif yang tak tertandingi. Para peneliti menemukan bahwa 40 persen dari aktinobakteri yang ditangkap dalam sampel belum pernah ditemukan sebelumnya. “Bank benih mikroba ini merupakan sumber benih yang sangat besar untuk program bioteknologi, terutama di era yang resistensi terhadap antibiotik begitu cepat dan menjadi ancaman kesehatan global,” kata Goodfellow. Dia mengatakan, penemuan bakteri baru itu berpotensi digunakan untuk menciptakan pengobatan baru. Juga penting bahwa satu strain bakteri yang ditemukan terbukti menjadi penghambat enzim yang memungkinkan virus HIV berkembang biak. AIDS merupakan singkatan dari “Acquired Immuno Deficiency Syndrome” yang merupakan suatu sindrom komplikasi berbagai jenis penyakit yang muncul bersamaan akibat sistem imunitas tubuh yang rusak dikarenakan infeksi virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang merupakan suatu virus yang bisa melemahkan sistem imunitas tubuh. Orang yang terserang virus ini akan dengan gampang ia terkena infeksi oportunistik / gampang terserang tumor. Pada umumnya HIV dan virus virus semacamnya bisa ditularkan lewat kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) / aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, cairan vagina, air mani, cairan preseminal, dan juga air susu ibu. Pada dasarnya HIV AIDS merupakan sebuah penyakit yang menakutkan dan berbahaya. Maka bersyukurlah bagi Anda yang sampai saat ini belum terserang oleh penyakit HIV AIDS ini, dan upayakan sebisa mungkin jauhkan dan hindarilah diri dari penyakit yang membahayakan ini dengan mengkonsumsi obat HIV AIDS terbaru 2017. Pasti yang menjadi pertanyaan sekarang ini, bagaimana seseorang bisa tertular HIV.
Meskipun HIV AIDS bisa mengakibatkan gangguan pada kondisi kesehatan yang serius, tapi sangat disayangkan gejala awal dari penyakit HIV AIDS kurang diketahui. Sehingga pada akhirnya penyakit ini diketahui pada saat telah masuk tahap stadium yang kronis /parah.
“Hal ini dapat memberikan petunjuk penting untuk pengembangan obat anti-HIV,” kata Goodfellow. HIV adalah virus yang menyerang sistem imun atau kekebalan tubuh—yang merupakan pertahanan tubuh terhadap penyakit. Jadi ketika sistem kekebalan tubuh menjadi lemah, maka seseorang yang hidup dengan HIV yang tidak menerima perawatan, akan merasa lebih sulit untuk melawan infeksi dan penyakit. Virus dapat ditularkan melalui kontak dengan darah, sperma atau cairan Miss V yang terinfeksi. Demam, kelelahan, dan sakit tenggorokan adalah beberapa gejala awal HIV. Jika diobati tepat pada waktunya maka seseorang dapat mencegah virus itu tak sampai menjadi AIDS. Jika terjadi AIDS, minum rejimen antiretroviral (ARV) secara rutin dapat memperlambat penyakit dan juga mencegah infeksi sekunder dan komplikasi. Cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan melakukan hubungan seks secara aman, dan tidak pernah berbagi jarum, dan peralatan menyuntik apa pun. Semua yang pernah berhubungan seks tanpa kondom dan berbagi jarum atau suntikan, lebih berisiko untuk terinfeksi HIV. demikianlah artikel sederhani mengenai penyakit HIV ini Semoga dapat bermanfaat. untuk konsultasi lebih lanjut silahkan hubungi kami INFO HP/WA 0822 2525 2288. https://id.quora.com/blog/gejalahiv https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Tanda-dan-Gejala-HIV-pada-Minggu-Pertama https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Ini-Beda-Gejala-HIV-pada-Wanita-dan-Pria https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Gejala-HIV-Pada-Wanita-Tahap-Awal https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Gejala-HIV-Yang-Sering-Terjadi-Pada-Pria https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Tidak-Ada-yang-Menduga-Ternyata-Ini-Gejala-Awal-HIV https://gejalahiv.kinja.com/ https://gejalahiv.kinja.com/tanda-yang-menunjukkan-orang-terinfeksi-hiv-1829626814 https://gejalahiv.kinja.com/gejala-hiv-stadium-awal-yang-jarang-disadari-1829626664 https://gejalahiv.kinja.com/tiga-fase-gejala-dan-tanda-tanda-hiv-aids-yang-perlu-di-1829625511 https://gejalahiv.kinja.com/tanda-dan-gejala-hiv-pada-minggu-pertama-1829625100 https://gejalahiv.kinja.com/gejala-awal-yang-muncul-saat-baru-terinfeksi-hiv-1829624945 HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini juga akan membuat penderitanya hidup lebih lama, sehingga bisa menjalani hidup dengan normal. Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS. AIDS adalah stadium akhir dari infeksi virus HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
HIV/AIDS di Indonesia Di Indonesia, sejak pertama kali ditemukannya infeksi HIV pada tahun 1987 HIV tersebar di 368 dari 497 kabupaten/kota di seluruh provinsi. Pulau Bali adalah provinsi pertama tempat ditemukannya infeksi HIV/AIDS di Indonesia. Menurut UNAIDS, di Indonesia ada sekitar 690 ribu orang pengidap HIV sampai tahun 2015. Dari jumlah tersebut, setengah persennya berusia antara 15 hingga 49 tahun. Wanita usia 15 tahun ke atas yang hidup dengan kondisi HIV sekitar 250 ribu jiwa. Angka kematian akibat AIDS mencapai 35 ribu orang. Dengan demikian terdapat anak-anak yatim piatu akibat kematian orang tua karena AIDS berjumlah 110.000 anak. Penyebaran HIV HIV adalah jenis virus yang rapuh. Tidak bisa bertahan lama di luar tubuh manusia. HIV bisa ditemukan di dalam cairan tubuh dari orang yang terinfeksi. Cairan yang dimaksud adalah cairan sperma, cairan vagina, cairan anus, darah, dan ASI. HIV tidak bisa menyebar melalui keringat atau urine. Di Indonesia faktor penyebab dan penyebaran virus HIV/AIDS terbagi menjadi dua kelompok utama, yaitu melalui hubungan seks yang tidak aman dan bergantian jarum suntik saat menggunakan narkotika. Berikut ini adalah beberapa cara penyebaran HIV lainnya:
Layanan tes HIV dan konseling ini disebut sebagai VCT (Voluntary Counseling and Testing) atau KTS (Konseling dan Tes HIV Sukarela). Tes ini bersifat sukarela dan rahasia. Sebelum melakukan tes, konseling diberikan terlebih dahulu. Konseling bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko infeksi dan juga pola hidup keseharian. Setelah tahap ini, dibahaslah cara menghadapi hasil tes HIV jika terbukti positif. Tes HIV biasanya berupa tes darah untuk memastikan adanya antibodi terhadap HIV di dalam sampel darah. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk menyerang kuman atau bakteri tertentu. Tes HIV mungkin akan diulang satu hingga tiga bulan setelah seseorang melakukan aktivitas yang dicurigai bisa membuatnya tertular virus HIV. Infeksi HIV muncul dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah serokonversi (Periode waktu tertentu di mana antibodi HIV sudah mulai berkembang untuk melawan virus.). Tahap kedua adalah masa ketika tidak ada gejala yang muncul. Dan tahap yang ketiga adalah infeksi HIV berubah menjadi AIDS. Tahap Pertama Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita sakit mirip seperti flu. Setelah ini, HIV tidak menimbulkan gejala apa pun selama beberapa tahun. Gejala seperti flu ini akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi. Masa waktu inilah yang sering disebut sebagai serokonversi. Diperkirakan, sekitar 8 dari 10 orang yang terinfeksi HIV mengalami ini. Gejala yang paling umum terjadi adalah:
Lakukan tes HIV jika Anda merasa berisiko terinfeksi atau ketika muncul gejala yang disebutkan di atas. Tapi perlu diingat, tidak semua orang mengalami gejala sama seperti yang disebutkan di atas. Jika merasa telah melakukan sesuatu yang membuat Anda berisiko terinfeksi, kunjungi klinik atau rumah sakit terdekat untuk menjalani tes HIV. Tahap Kedua Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun. Periode ini disebut sebagai masa inkubasi, atau masa laten. Virus yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Pada tahapan ini, Anda akan merasa sehat dan tidak ada masalah. Kita mungkin tidak menyadari sudah mengidap HIV, tapi kita sudah bisa menularkan infeksi ini pada orang lain. Lama tahapan ini bisa berjalan sekitar 10 tahun atau bahkan bisa lebih. Tahap Ketiga atau Tahap Terakhir Infeksi HIV Jika tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Dengan kondisi ini, Anda akan lebih mudah terserang penyakit serius. Tahap akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Berikut ini adalah gejala yang muncul pada infeksi HIV tahap terakhir:
Risiko terkena penyakit yang mematikan akan meningkat pada tahap ini. Misalnya kanker, TB, dan pneumonia. Tapi meski ini penyakit mematikan, pengobatan HIV tetap bisa dilakukan. Penanganan lebih dini bisa membantu meningkatkan kesehatan. Penyebaran virus yang paling utama adalah dengan cara hubungan seks melalui vagina dan anal tanpa pelindung. Seks oral tanpa pelindung juga berisiko terinfeksi, tapi risikonya cukup kecil. Penyebaran HIV melalui seks oral akan meningkat jika orang yang melakukan seks oral sedang sariawan atau terdapat luka di mulut. Atau melakukan seks dengan orang yang baru saja terinfeksi HIV dan punya banyak virus di tubuhnya. Sistem kekebalan tubuh bertugas melindungi kita dari penyakit yang menyerang. Salah satu unsur yang penting dari sistem kekebalan tubuh adalah sel CD4 (salah satu jenis sel darah putih). Sel ini melindungi dari beragam bakteri, virus, dan kuman lainnya. HIV menginfeksi sistem kekebalan tubuh. Virus memasuki sistem kekebalan pada sel CD4. Virus ini memanfaatkan sel CD4 untuk menggandakan dirinya ribuan kali. Virus yang menggandakan diri ini akan meninggalkan sel CD4 dan membunuhnya pada waktu yang sama. Makin banyak sel CD4 yang mati, sistem kekebalan tubuh akan makin rendah. Hingga akhirnya, sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi. Cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan melakukan hubungan seks secara aman, dan tidak pernah berbagi jarum, dan peralatan menyuntik apa pun. Semua yang pernah berhubungan seks tanpa kondom dan berbagi jarum atau suntikan, lebih berisiko untuk terinfeksi HIV. demikianlah artikel sederhani mengenai penyakit HIV ini Semoga dapat bermanfaat. untuk konsultasi lebih lanjut silahkan hubungi kami INFO HP/WA 0822 2525 2288. https://id.quora.com/blog/gejalahiv https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Tanda-dan-Gejala-HIV-pada-Minggu-Pertama https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Ini-Beda-Gejala-HIV-pada-Wanita-dan-Pria https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Gejala-HIV-Pada-Wanita-Tahap-Awal https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Gejala-HIV-Yang-Sering-Terjadi-Pada-Pria https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Tidak-Ada-yang-Menduga-Ternyata-Ini-Gejala-Awal-HIV https://gejalahiv.kinja.com/ https://gejalahiv.kinja.com/tanda-yang-menunjukkan-orang-terinfeksi-hiv-1829626814 https://gejalahiv.kinja.com/gejala-hiv-stadium-awal-yang-jarang-disadari-1829626664 https://gejalahiv.kinja.com/tiga-fase-gejala-dan-tanda-tanda-hiv-aids-yang-perlu-di-1829625511 https://gejalahiv.kinja.com/tanda-dan-gejala-hiv-pada-minggu-pertama-1829625100 https://gejalahiv.kinja.com/gejala-awal-yang-muncul-saat-baru-terinfeksi-hiv-1829624945 |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |