HIV belum bisa disembuhkan, tapi ada pengobatan yang bisa digunakan untuk memperlambat perkembangan penyakit. Pengobatan ini juga akan membuat penderitanya hidup lebih lama, sehingga bisa menjalani hidup dengan normal. Dengan diagnosis HIV dini dan penanganan yang efektif, pengidap HIV tidak akan berubah menjadi AIDS.
https://gejalahiv.kinja.com/ https://gejalahiv.kinja.com/tanda-yang-menunjukkan-orang-terinfeksi-hiv-1829626814 https://gejalahiv.kinja.com/gejala-hiv-stadium-awal-yang-jarang-disadari-1829626664 https://gejalahiv.kinja.com/tiga-fase-gejala-dan-tanda-tanda-hiv-aids-yang-perlu-di-1829625511 https://gejalahiv.kinja.com/tanda-dan-gejala-hiv-pada-minggu-pertama-1829625100 https://gejalahiv.kinja.com/gejala-awal-yang-muncul-saat-baru-terinfeksi-hiv-1829624945 GEJALA HIV AIDS PADA PRIA |
PENGOBATAN HIV AIDS SECARA ALAMI
Untuk Informasi Mengenai Pengobatan HIV AIDS Secara Alami HP/WA 0822 2525 2288
OBAT HIV YANG ALAMI DENATURE
|
|
GEJALA HIV PADA WANITA
Layanan tes HIV dan konseling ini disebut sebagai VCT (Voluntary Counseling and Testing) atau KTS (Konseling dan Tes HIV Sukarela). Tes ini bersifat sukarela dan rahasia. Sebelum melakukan tes, konseling diberikan terlebih dahulu. Konseling bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko infeksi dan juga pola hidup keseharian. Setelah tahap ini, dibahaslah cara menghadapi hasil tes HIV jika terbukti positif.
Tes HIV biasanya berupa tes darah untuk memastikan adanya antibodi terhadap HIV di dalam sampel darah. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk menyerang kuman atau bakteri tertentu. Tes HIV mungkin akan diulang satu hingga tiga bulan setelah seseorang melakukan aktivitas yang dicurigai bisa membuatnya tertular virus HIV.
https://id.quora.com/blog/gejalahiv
https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Tanda-dan-Gejala-HIV-pada-Minggu-Pertama
https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Ini-Beda-Gejala-HIV-pada-Wanita-dan-Pria
https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Gejala-HIV-Pada-Wanita-Tahap-Awal
https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Gejala-HIV-Yang-Sering-Terjadi-Pada-Pria
https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Tidak-Ada-yang-Menduga-Ternyata-Ini-Gejala-Awal-HIV
Tes HIV biasanya berupa tes darah untuk memastikan adanya antibodi terhadap HIV di dalam sampel darah. Antibodi adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk menyerang kuman atau bakteri tertentu. Tes HIV mungkin akan diulang satu hingga tiga bulan setelah seseorang melakukan aktivitas yang dicurigai bisa membuatnya tertular virus HIV.
https://id.quora.com/blog/gejalahiv
https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Tanda-dan-Gejala-HIV-pada-Minggu-Pertama
https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Ini-Beda-Gejala-HIV-pada-Wanita-dan-Pria
https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Gejala-HIV-Pada-Wanita-Tahap-Awal
https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Gejala-HIV-Yang-Sering-Terjadi-Pada-Pria
https://id.quora.com/blog/gejalahiv/Tidak-Ada-yang-Menduga-Ternyata-Ini-Gejala-Awal-HIV
GEJALA PENYAKIT HIV AIDS
Infeksi HIV muncul dalam tiga tahap. Tahap pertama adalah serokonversi (Periode waktu tertentu di mana antibodi HIV sudah mulai berkembang untuk melawan virus.). Tahap kedua adalah masa ketika tidak ada gejala yang muncul. Dan tahap Awal yang ketiga adalah infeksi HIV berubah menjadi AIDS.
Tahap Pertama Orang yang terinfeksi virus HIV akan menderita sakit mirip seperti flu. Setelah ini, HIV tidak menimbulkan gejala apa pun selama beberapa tahun. Gejala seperti flu ini akan muncul beberapa minggu setelah terinfeksi. Masa waktu inilah yang sering disebut sebagai serokonversi. Diperkirakan, sekitar 8 dari 10 orang yang terinfeksi HIV mengalami ini. Gejala yang paling umum terjadi adalah:
Lakukan tes HIV jika Anda merasa berisiko terinfeksi atau ketika muncul gejala yang disebutkan di atas. Tapi perlu diingat, tidak semua orang mengalami gejala sama seperti yang disebutkan di atas. Jika merasa telah melakukan sesuatu yang membuat Anda berisiko terinfeksi, kunjungi klinik atau rumah sakit terdekat untuk menjalani tes HIV. Tahap Kedua Setelah gejala awal menghilang, biasanya HIV tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun. Periode ini disebut sebagai masa inkubasi, atau masa laten. Virus yang ada terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh. Pada tahapan ini, Anda akan merasa sehat dan tidak ada masalah. Kita mungkin tidak menyadari sudah mengidap HIV, tapi kita sudah bisa menularkan infeksi ini pada orang lain. Lama tahapan ini bisa berjalan sekitar 10 tahun atau bahkan bisa lebih. Tahap Ketiga atau Tahap Terakhir Infeksi HIV Jika tidak ditangani, HIV akan melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi. Dengan kondisi ini, Anda akan lebih mudah terserang penyakit serius. Tahap akhir ini lebih dikenal sebagai AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome). Berikut ini adalah gejala yang muncul pada infeksi HIV tahap terakhir:
Risiko terkena penyakit yang mematikan akan meningkat pada tahap ini. Misalnya kanker, TB, dan pneumonia. Tapi meski ini penyakit mematikan, pengobatan HIV tetap bisa dilakukan. Penanganan lebih dini bisa membantu meningkatkan kesehatan. Penyebaran virus yang paling utama adalah dengan cara hubungan seks melalui vagina dan anal tanpa pelindung. Seks oral tanpa pelindung juga berisiko terinfeksi, tapi risikonya cukup kecil. Penyebaran HIV melalui seks oral akan meningkat jika orang yang melakukan seks oral sedang sariawan atau terdapat luka di mulut. Atau melakukan seks dengan orang yang baru saja terinfeksi HIV dan punya banyak virus di tubuhnya. Sistem kekebalan tubuh bertugas melindungi kita dari penyakit yang menyerang. Salah satu unsur yang penting dari sistem kekebalan tubuh adalah sel CD4 (salah satu jenis sel darah putih). Sel ini melindungi dari beragam bakteri, virus, dan kuman lainnya. HIV menginfeksi sistem kekebalan tubuh. Virus memasuki sistem kekebalan pada sel CD4. Virus ini memanfaatkan sel CD4 untuk menggandakan dirinya ribuan kali. Virus yang menggandakan diri ini akan meninggalkan sel CD4 dan membunuhnya pada waktu yang sama. Makin banyak sel CD4 yang mati, sistem kekebalan tubuh akan makin rendah. Hingga akhirnya, sistem kekebalan tubuh tidak berfungsi. Cara terbaik untuk mencegah HIV adalah dengan melakukan hubungan seks secara aman, dan tidak pernah berbagi jarum, dan peralatan menyuntik apa pun. Semua yang pernah berhubungan seks tanpa kondom dan berbagi jarum atau suntikan, lebih berisiko untuk terinfeksi HIV. demikianlah artikel sederhani mengenai penyakit HIV ini Semoga dapat bermanfaat. untuk konsultasi lebih lanjut silahkan hubungi kami INFO HP/WA 0822 2525 2288. |